Friday, October 22, 2010

Don’t be so sentimental, mr President !!




Presiden kita Susilo Bambang  Yudhoyono kembali menangis pada saat berpidato dalam acara puncak peringatan 50 tahun Hari Agraria Nasional, Kamis 21 Oktober 2010 kemarin. Wow, pertama mendengar berita ini, mungkin kita bertanya-tanya ada apa lagi sih Pak SBY? Kenapa Anda menangis lagi?

Yap. Hal ini pasti membuat kita heran. Karena kejadian SBY meneteskan air matanya di depan muka umum ini bukan pertama kalinya, bahkan juga bukan kedua atau ketiga kalinya. Why, Mr President?

Perlu kita tahu, publik pernah menyaksikan SBY menangis di beberapa acara. Antara lain pada bulan Oktober 2008, beliau menangis pada saat menonton film Laskar Pelangi. Lalu Bulan April 2009, SBY terharu saat membuka sidang paripurna (waktu itu beliau masih didampingi Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya). SBY juga menangis pada saat menyaksikan film Ayat-Ayat Cinta pada bulan Maret 2008. Setelah itu pada bulan Juli 2009, SBY juga menangis pada peringatan Hari Bhayangkara ke- 63 saat  mendengar kisah tujuh polisi yang menderita cacat karena menjalankan tugas.

Okay, di sisi lain , presiden juga manusia. Ia juga orang biasa yang memiliki hati dan perasaan, yang dapat menangis jika melihat atau mendengar sesuatu hal yang sedih. Tetapi sebagai salah satu ‘jebolan’ dari akademi TNI beliau dapat digolongkan sebagai tentara yang sentimental. Dari semua terpaan dan pelajaran yang mungkin didapat di akademi TNI, seharusnya menjadikan tentara-tentara tersebut lebih kuat dan tidak gampang menangis. Tetapi mungkin SBY adalah pengecualian karena mempunyai hati yang jauh lebih halus dan berperasaan.
    
Dalam pidatonya pada peringatan Hari Agraria Nasional, gosipnyaa nih, adalah karena bapak presiden sudah sangat stress dan penuh tekanan, apalagi sehari sebelumnya puluhan ribu orang di berbagai wilayah dan provinsi di Indonesia mendemo peringatan satu tahun pemerintahan SBY dan Boediono. Para pendemo  (yang 80 persennya mungkin orang bayaran dari pihak oposisi) meminta SBY untuk turun dari jabatannya karena dianggap gagal dalam menjalankan pemerintahan. Waah jika benar karena alasan ini, wajar saja SBY merasa sedih, tetapi jangan sampai kesedihan sampai air mata Anda disaksikan oleh jutaan orang yang merupakan rakyat Anda Pak. Untung saja banyak pihak yang meng-cover dengan mengatakan SBY menangis karena ikut memahami nasib mayoritas petani Indonesia yang miskin. Yahh begitulah politik. Semakin Anda pintar dan lihai untuk saling meng-cover semakin aman dan lama Anda bisa duduk di jabatan Anda.

By the Way, apapun alasan sebenarnya SBY menangis, be strong Mr. President. Jangan tunjukkan kalau Anda adalah presiden yang cengeng dan gampang menangis dalam menghadapi masalah apapun terutama masalah yang menyangkut negara. Perjalanan Anda masih panjang (masih ada 4 tahun lagi Pak) dan nasib negara serta rakyat ada di tangan Anda. Masih banyak rakyat yang mendukung Anda dibalik pihak-pihak oposisi dan penjilat yang ingin menjatuhkan. Tetap optimis yaa Pak.. =)